Kontak Njenengan

Nama

Email *

Pesan *

Sabtu, 21 Maret 2020

TEKS DRAMA LEGENDA CANDI PRAMBANAN



"LEGENDA CANDI PRAMBANAN"
Karya Mujtahid, S.Pd.



Prolog oleh narrator
(diawali suara angin)
Sebuah cerita cinta yang bertepuk sebelah tangan, antara seorng lelaki yang begitu sakti dengan seorang wanita nan cantik jelita. Sebuah kisah yang terjadi di tatar Jawa yang melegenda. Inilah kisah tentang terjadinya CANDI PRAMBANAN, yang dipersembahkan oleh teater “Insyaf” MTs Negeri 1 Cilacap. Selamat menyaksikan.
(Lanjutkan suara gending jawa, untuk mengiringi masuknya para tokoh, tokoh masuk gending berhenti, dilanjutkan suara hutan, air/burung)

ADEGAN 1

"Pertemuan antara Roro Jonggrang dengan Bandung Bondowoso"

Bandung : Wahai gadis cantik nan jelita, siapakah namamu? (dengan rasa ingin tahu)
Roro Jonggrang : Namaku Roro Jonggrang, siapakah nama kangmas?(sambil tersenyum)
Bandung : Nama saya Bandung Bondowoso, Nyimas. Dari mana asalmu?
Roro Jonggrang : Saya tinggal di kerajaan pengging.
Bandung : Kamu begitu cantik, Nyimas. Aku pasti akan melamarmu, tapi maaf sekarang aku pergi.
(Sambil memacu kudanya, diiringi suara kuda dan jejak kaki)
Roro Jonggrang : Dayang, Bandung akan melamarku, bagaimana ini, Dayang?
Dayang : Bukankah dia pemuda yang sangat sakti, apa yang Gusti risaukan?
Roro Jonggrang : Aku tidak suka dengan lelaki sombong itu, Dayang. 
Dayang : Tapi, bagaimana menolaknya. Ia sangat sakti, Gusti. Seluruh tanah jawa takluk padanya. Tapi dia juga kejam.
Roro Jonggrang : Terus aku harus bagaimana, Dayang. Kamu punya ide?
Dayang : Begini saja Gusti, engkau minta mahar sebagai syarat untuk melamarmu, yaitu dengan membuat seribu candi dalam waktu 1 malam. Pasti dia akan gagal.
Roro Jonggrang : Wah bagus juga idemu. Ayo kita persiapkan.
(mereka berdua meninggalkan panggung dengan diiringi suara music gamelan)
Dilanjutkan tarian-tarian kisah roro jonggrang



ADEGAN 2 “Bandung Melamar Jonggrang”
Pada saat tarian berjalan Bandung masuk dengan sediki ikut menari, lalu dia berteriak, tarian dan musik berhenti.
Bandung : Kurang ajar! Dimana kau Jonggrang, beraninya mempermainkanku. Kenapa kamu tidak ada di sini. (diiikuti suara gamelan, Jonggrang dan Dayang masuk, musik berhenti)
Roro Jonggrang : Dayang, Bandung sepertinya marah?
Dayang : Iya gusti.
Roro Jonggrang : Ayo kita ke sana.
Bandung : Jonggrang! Kau ingin pergi. Hahaha… bagiamana Jonggrang, apakah kau bersedia menikah denganku?
Roro Jonggrang : Lihat dirimu Bandung! Kamu tak pantas menikah denganku.
Bandung : Kau menolakku Jonggrang. Bukankah seluruh tanah Jawa takluk padaku. Baik kerjaan manusia dan kerajaan jin. Aku bisa meruntuhkan langit untuk mengubur kesombonganmu, Jonggrang!
Roro Jonggrang : Bandung. Aku hanya suka dengan lelaki yang perkasa. Buktikan keperkasaanmu.
Bandung : Katakanlah syarat yang kau inginkan, Jonggrang.
Roro Jonggrang : Buatkan aku seribu candi dalam waktu semalam. Apakah kau sanggup Bandung?
Bandung : Itu urusan mudah bagiku Jonggrang. Aku menerimanya.
Roro Jonggrang : Besok pagi tepat matahari terbit. Di sini akan ada seribu candi buatanmu Bandung. Jika kau gagal, jangan pernah bermimpi untuk memilikiku, Bandung (Jonggrang pergi mengajak Dayang)
Bandung : Hahahahha… Besok pagi kau akan melihat seribu candi ciptaanku Jonggrang. Dan saat itu kau akan duduk di samping singgahsanaku. Hahahahahahahahhaaa.....
(Bandung duduk bersila sambil merapat mantera dengan kepulan asap yang makin menebal, diiringi suara gendingan dan tarian, tarian berhenti, bandung bersuara)
Bandung : Hai para dedemit, para jin, panglima jin, datanglah. Aku butuh bantuan kalian.(diiringi suara angina dan gemuruh, sedangkan asap di panggung masih tebal)
JIN 1 : Ada apa engkau memanggilku, gusti?
Bandung : Hai, panglima. Aku butuh bantuan kalian untuk mengumpulkan bala tentara jin untuk membangun seribu candi di sini.
JIN 1 : Baik gusti, titah baginda akan saya laksanakan.
JIN 2 : Kapan pelksanaannya Gusti,
Bandung : Mala mini, panglima.
JIN 1- 2 : Baik Gusti, saya akan kerjakan.
(Bandung meninggalkan tempat sambil tertawa, diiringi suara gamelan)

ADEGAN 3 
“Ketakutan Jonggrang”

(Suara gamelan berhenti Jonggrang dan dayang masuk)
Roro Jonggrang : Dayang, apakah Bandung mampu memenuhi syaratku
Dayang : Dia punya tentara manusia dan jin, pasti ia mampu, gusti.
Roro Jonggrang : Aku tidak mau menikah dengan lelaki kejam itu, Dayang?
Dayang : Tapi, kita sudah punya kesepakatan dengan syarat seribu candi
Roro Jonggrang : Dayang, aku takut sekali (sambil menangis tersedu-sedu)
Dayang : Mudah-mudahan Bandung Bondowoso tidak mampu, karena waktunya hanya satu malam.
Roro Jonggrang : Kita berharap saja, Dayang.
(Jonggrang dan dayang pergi diiringi suara  gamelan)

ADEGAN 4 
“Candi Buatan Bandung”
Gending berhenti dilanjutkan suara angina dan narator

Pada tengah malam sepi, seakan rembulan sedang berduka dan bersembunyi, taka da tarian bintang menghiasi, di sebuah hutan nan lebat di daerah prambanan, seorang lelaki perkasa berjalan menuju sebuah tempat, Dia adalah Bandung Bondowoso. (dilanjutkan suara gendingan, Bandung masuk panggung, setelah sampai suara gendingan berubah menjadi angina kencang)


Bandung : Hahahahha… Besok pagi kau akam melihat seribu candi ciptaanku Jonggrang.
(Lalu.. dia duduk bersilah sambil mulutnya komat kamit, sedang suara angi makin kencang)
Bandung : Hai para dedemit, para jin, panglima jin, datanglah. Mala mini kita akan tunjukkan kepada Jonggrang, bahwa aku mampu memnuhi syarat untuk melamarnya. Denga seribu candi ciptaanku. Datanglah…datanglah.. para penguasa kegelapan….
JIN 1 : Gusti, kami siap bekerja…..(Masuk ke panggung sambil membawa stupa dari kardus)
Bandung : Bagus panglima, kau atur bala tentaramu.
(tarian oleh sang penari, dan suara gamelan terus berbunyi… sementara jin terus bekerja membuat candi dari jin 1 dan jin 2, kemudian Jonggrang masuk ke panggung, para penari keluar)
Roro Jonggrang : LIhat Dayang, Bandung hampir menyelesaikan pekerjaannya. Ini tidak bisa dibiarkan.
Dayang : Gusti aku akan mengambil lesung dan menabuhnya, agar ayam berkokok
Roro Jonggrang : Cepat dayang, kau bawa teman-temanmu
(Dayang keluar paggung, kemudian kembali membawa lesung dengan para penari tadi, menabuh lesung sambil menari secara kompak. Tak berapa lama terdengar suara ayam berkokok)
JIN 1 - 2 : Suara apa itu, sepertinya matahari akan muncul di ufuk timur, kita harus pergi
Bandung : Hai panglimaku, selesaikan tugasmu
JIN 1 : Ayo kita pergi
Bandung : Kurang ajar. Dasar licik kau Jonggarang (sambil menendang candi dari kardus)
Roro Jonggrang : Kau telah gagal, Bandung Bondowoso. AKu tak mau menikah dengan lelaki pecundang.
Bandung : Lihat Jonggrang aku telah menyelesaikan 999 candi, untuk menggenapi candi yang kes seribu adlah dirimu.
Roro Jonggrang : Apa maksudmu bandung(jonggrang sudah memegang serbuk hitam yang ada disakunya)
Bandung : Hai penguasa kegelapan, jadikan wanita licik ini sebagai candi keseribu. (Suara angina dan petir, sedang panggung penuh dengan asap dan lampu warna-warni yang dimainkan)
Roro Jonggrang : Akhhhh……(jonggrang memegang mukanya denga berputar-putar sambil mengoleskan serbuk hitam di wajahnya, kemudian dia membalik dan mematung dengan wajah yang berwarna hitam)
Bandung : Ini adalah balasan yang paling pantas untuk wanita licik sepertimu. HAHAHAHAHA….. (Bandung keluar panggung sambil tertawa, kemudian suara gamelan, suara gamelan berhenti, dilanjutkan narrator diiringi suara angin)

Narator:
Hidup adalah sebuah pilihan, walaupun pilihan itu sulit, menepati janji adalah sebuah keharusan. Karena ingkar terhadap janji bukanlah seorang ksatria. Penghianatan apapun jenisnya tetap bukan sesuatu yang baik. Tetaplah berpijak pada kebaikan dan kejujuran. Karena itulah yang akan melahirkan kebahagian. Demikian persembahan legenda Candi Prambanan dari teater Insyaf MTs Negeri 1 Cilacap.
(Suara gending kemudian seluruh pemain masuk ke panggung, dan memberi salam sambil menunduk)


TAMAT.

===MTs Negeri 1 Cilacap BISA===

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar berupa kritik atau saran yang sifatnya membangun

Sastra adalah Nafasku

Raimuna Ranting Majenang 2023

 MUJTAHID MEMBERIKAN PIALA BERGILIR PENTAS SENI BUDAYA Sebagai pengurus DKR 2 periode (2001-2007) Mujtahid yang sekarang bertugas di MTsN 2 ...