PJJ TAHAP 3 DALAM RANGKA DARURAT COVID-19
MAPEL PENJASORKES KELAS 7
MTS NEGERI 1 CILACAP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
Herlan Try Saputra, S.Pd.
A.
PERTUMBUHAN FISIK REMAJA
1.
Pengertian Remaja
Menurut Mappiare
(1982), masa remaja adalah masa yang berlangsung antara 12 tahun sampai dengan
21 tahun bagi wanita, dan bagi pria berlangsung antara 13 tahun sampai 22 tahun.
Menurut Hurlock (1964) rentangan usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu 12/13 tahun sampai 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18
tahun sampai 21/22 tahun adalah remaja akhir.
Masa remaja merupakan
masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan
psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan
penting karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia dan sering
disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak
ke masa dewasa.
Masa remaja merupakan
tahap yang sangat menantang dalam kehidupan anak. Kebanyakan remaja merasa
bahwa mereka independen (mandiri) dan ingin mengambil semua keputusan sendiri,
padahal mereka tidak yakin tentang diri mereka sendiri. Hal ini menyebabkan
banyak kebingungan bagi mereka. Untuk mengatasi semua itu, perubahan fisik yang
mereka alami kadang-kadang menyebabkan mereka stres dan kecemasan. Kebanyakan
masalah remaja tumbuh dari kebingungan dan stress.
Pada masa remaja
terjadi pertumbuhan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang
dengan perubahan kejiwaan (mental emosional). Perubahan yang cukup besar ini
dapat membingungkan remaja yang mengalaminya. Karena itu penting bagi remaja
untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada setiap tahap kehidupan remaja
agar mampu menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap kehidupannya.
Masa remaja dibagi
menjadi 3 tahap, yaitu;
1. Masa remaja awal
(10-12 tahun)
Ciri khas :
• Lebih dekat dengan
teman sebaya
• Ingin bebas
• Lebih banyak
memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir abstrak
2. Masa remaja tengah
(13-15 tahun)
Ciri Khas :
• Mencari identitas
diri
• Timbulnya keinginan
untuk memiliki teman dekat.
• Mempunyai rasa cinta
mendalam
• Mengembangkan
kemampuan berfikir abstrak
3. Masa remaja akhir
(16-19 tahun)
2.
Pengertian Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik
adalah perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan fisik meliputi; perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin primer dan ciri kelamin
sekunder.
Ada perbedaan perubahan fisik pada anak
laki-laki dengan perempuan. Anak perempuan mulai bertumbuh pesat pada usia 10,5
tahun dan paling cepat pada usia 12 tahun. Sedangkan anak laki-laki dua tahun
lebih lambat mulainya, namun akhirnya anak laki-laki bertambah 12-15 cm dalam
satu tahun hingga pada usia 13 tahun sampai menjelang 14 tahun. Namun, pada
kenyataannya pertumbuhan fisik dan emosional tidaklah selalu berjalan searah.
Seorang anak yang bertubuh tinggi, tidak selalu lebih matang secara emosional
dibandingkan dengan anak seusia yang lebih pendek.
3.
Jenis-Jenis Perubahan dalam Pertumbuhan Fisik
Remaja
Ada beberapa
perubahan-perubahan fisik yang penting dan terjadi pada masa remaja, yaitu :
a. Perubahan Ukuran Tubuh
Irama pertumbuhan
mendadak menjadi cepat sekitar dua tahun sebelum anak mencapai taraf pematangan
kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak akan bertambah tiggi 10-15 cm
dan bertambah berat 5-10 kg setelah terjadi pematangan kelamin. Pertumbuhan
tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang sedikit lebih
lamban. Selama empat tahun pertumbuhan tinggi badan akan bertambah 25% dan
berat tubuhnya hampir mencapai dua kali lipat. Anak laki-laki tumbuh terus
lebih cepat daripada anak perempuan.
b. Perubahan Proporsi
Tubuh
Ciri tubuh yang kurang
proporsional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian
tubuh yang semakin proposional. Proporsi yang tidak seimbang akan berlangsung
terus sampai masa puber selesai sehingga akhirnya roporsi tubuh mulai tampak
seimbang menjadi menjadi proporsi orang dewasa. Perubahan ini terjadi baik di
dalam maupun di bagian luar tubuh anak. Misalanya, di masa anak-anak ukuran
jantung kecil sedangkan pembuluh darah kulit belum begitu tampak. Pada masa
puber terjadi sebaliknya. Di bagian luar tampak pertumbuhan kaki dan tangan
lebih panjang dibanding tubuh.
c. Ciri Kelamin Primer
Pada masa anak-anak,
alat kelamin primer masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki
masa remaja alat kelamin mulai berfungsi dengan sempurna saat remaja berusia 14
tahun, yaitu saat saat pertama kali mengalami “mimpi basah”.
Sedangkan anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun,
yaitu saat pertama kali menstruasi atau haid.
Bagian lain dari alat perkembangbiakan pada anak perempuan masih belum
sempurna, sehingga belum mampu mengandung anak untuk beberapa bulan. Masa
interval ini disebut sebagai “saat steril” masa remaja.
d. Ciri Kelamin Sekunder
Yang dimaksud ciri
kelamin sekunder (ciri kelamin kedua) pada anak perempuan adalah membesarnya
buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul melebar lebih lebar dari lebar
bahu, tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan suara
bertambah nyaring. Sedangkan ciri kelamin sekunder pada laki-laki adalah tumbuh
kumis dan jenggot, otot-otot mulai tampak, bahu melebar lebih lebar dari
pinggul, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu ketiak, bulu dada, bulu
di sekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan
pori-pori membesar.
Ciri kelamin sekunder
inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan perempuan. Ciri ini
pula yang sering kali menjadi daya tarik antar lawan jenis. Perubahan tersebut
berjalan seiring dengan perkembangan ciri kelamin primer dan keduanya akan
mencapai taraf kematangan pada tahun pertama dan kedua masa remaja.
4.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Fisik Remaja
Kondisi-kondisi yang
mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja antara lain yaitu :
a. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga
meliputi faktor keturunan dan faktor lingkungan. Karena faktor keturunan,
seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari pada anak lainnya sehingga
tubuhnya lebih berat. Faktor lingkungan akan menentukan tercapai tidaknya
perwujudan potensi keturunan yang di bawa anak. Pada setiap usia, lingkungan
lebih berpengaruh terhadap berat tubuh dari pada terhadap tinggi tubuh.
b. Pengaruh Gizi
Anak yang memperoleh
gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai
taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi.
c. Gangguan Emosional
Anak yang terlalu
sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid
adrenal yang berlebihan. Kondisi ini akan berakibat berkurangnya
penbentukan hormon perumbuhan di kalenjar pituitary. Bila
terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remaja terhambat dan tidak tercapai
berat tubuh yang seharusnya.
d. Jenis Kelamin
Anak laki-laki
cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan. Kecuali pada
usia antara 12 dan 15 tahun, anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi
dan lebih berat dari pada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi
tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari
anak perempuan.
e. Status Sosial Ekonomi
Anak-anak yang berasal
dari keluarga dengan status sosial-ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari
pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-ekonominya tinggi.
f. Kesehatan
Anak-anak yang sehat
dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat dari pada anak
yang sering sakit.
g. Pengaruh Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh,
apakah mesomorf, ektomorf, atau endomorf, akan
mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya, anak yang bentuk
tubuhnya mesomorf akan lebih besar dari pada yang endomorf, karena
mereka memang lebih gemuk dan berat.
5.
Pengaruh Pertumbuhan Fisik Remaja terhadap
Tingkah Laku
Perubahan fisik selalu
dibarengi dengan perubahan sikap dan perilaku. Keadaan ini seringkali menjadi
sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan sikap
anak itu sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu. Pada masa ini seringkali
dinamakan sebagai “masa negatif”, karena perilaku anak yang pada awalnya telah
terbentuk mendadak menjadi sulit diduga dan sering melawan norma sosial yang
berlaku.
Meskipun pengaruh
pubertas terhadap anak berbeda-beda, namun cara melampiaskan gangguan
ketidakseimbangan tampaknya sama. Beberapa bentuk pelampiasan yang dapat
terlihat adalah mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan pikirannya atau
pun perasaannya, ada kecenderungan menarik dari keluarga atau teman, lebih
senang meyendiri, menentang kewenangan (misalnya orang tua dan guru), sangat
mendambakan kemandirian, sangat kritis terhadap orang lain, tidak suka
melakukan tugas di rumah atau di sekolah, dan sangat tampak bahwa dirinya tidak
bahagia.
Dalam proses
pertumbuhan fisik seorang anak banyak ha-hal yang dirasakan. Adapun rasa
ketidaknyamanan mendominasi perasaan mereka. Perasaan tidak nyaman ini misalnya
adanya keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sakit
kepala, sakit punggung dan sebagainya. Namun gangguan ini lebih sering
dirasakan oleh anak perempuan dari pada anak laki-laki.
B. PERKEMBANGAN
JASMANI
Sejak lahir,jasmani
seseorang terus tumbuh berkembang. Baik dalam bentuk badan dan ukuran-ukuran
badannya, maupun dalam kerjanya. Perkembangan ini berjalan terus sampai
seseorang menjadi dewasa, ialah pada umur sekitar 25 tahun. Akan tetapi
perkembangan jiwa seseorang, di antaranya perkembangan kecerdasan seseorang,
tidak berhenti dalam umur 25 tahun. Sebab perkembangan jiwa atau kecerdasan
seseorang mungkin masih dapat berlangsung terus sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
Pertumbuhan jasmani
dan Pertumbuhan Kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh beberapa Faktor atau
keadaan, seperti berikut ini:
1. Faktor Keturunan
Artinya bila orang tuanya
besar-besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besar-besar. Kalau orang tuanya
tinggi,anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai,anaknya juga
pandai.Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika,tidak selalu dapat
demikian halnya).
2. Faktor Pembawaan
Artinya perkembangan
seseorang sudah ditentukan pula oleh keadaannya selama didalam kandungan.Misalnya
ada anak-anak yang lahir dengan kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti
busung kepala atau hydrocephalus,bibir sumbing,langit-langit yang terbelah,
perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna, dan macam-macam cacat jasmani
lainnya.
3. Faktor Luar
Faktor luar ini
penting sekali diperhatikan. sebab faktor keturunan dan faktor pembawaan
manusia tidak dapat berbuat banyak, maka manusia pada hakikatnya dapat
mengendalikan faktor luar yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmani.
Faktor luar yang perlu mendapatkan perhatian
adalah sebagai berikut:
a.
Keadaan Gizi
Kualitas gizi manusia sejak
dalam kandungan, dan pada masa-masa pertumbuhan selanjutnya mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap perkembangan jasmani dan kecerdasan. Para ahli berpendapat
bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat
mengakibatkan pertumbuhan kecerdasan.
b.
Gangguan Kesehatan
Anak-anak yang sering sakit
sudah tentu akan terganggu pula pertumbuhan badannya.lebih-lebih penyakit yang
menahun.
c.
Rangsangan
Latihan-latihan jasmani atau
berolahraga jasmani akan dirangsang untuk tumbuh menjadi lebih kuat dan sehat.
Orang-orang yang kurang gerak jasmaninya akan menjadi lemah dan tidak tahan
mengahadapi serangan berbagai penyakit.
Pertumbuhan dan
perkembangan anak usia sekolah dipengaruhi oleh (interaction) dan
keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, sehingga merupakan suatu
proses yang dinamis. Ada beberapa tahap (stadium) tertentu di dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan ini, tetapi setiap orang tumbuh dan berkembang
dipengaruhi oleh faktor- faktor keturunan, lingkungan dan pengalaman-pengalaman
pribadi.